Senin, 03 Oktober 2011

Obat yang Boleh Dikonsumsi Bayi

Orangtua kadang ragu saat harus memberikan obat untuk buah hatinya. Tapi jika anak sudah merasa kesakitan, akan lebih buruk lagi jika membiarkannya. Karena itu kenali obat-obat apa saja yang boleh dikonsumsi bayi.

Obat yang diperuntukkan bagi bayi terkadang memang dijual bebas, tapi sebenarnya ada obat yang kurang efektif dan hanya memberikan efek plasebo saja.

Efek plasebo adalah jika suatu obat dikatakan bisa membuat kondisi anak membaik, maka sepertiga populasi anak akan merasakan hal tersebut (kondisi membaik).

Seperti dikutip dari buku Your Baby Month by Month karangan Su Laurent dan Peter Reader, Selasa (8/6/2010) yang diterbitkan Esensi, Rabu (9/6/2010) ada beberapa jenis obat untuk bayi, yaitu:

  1. Jenis obat cair. Kebanyakan obat-obatan khusus untuk bayi dibuat dalam bentuk cairan (sirup). Cara termudah untuk memberikannya adalah melalui pipet (tabung suntik khusus untuk obat), usahakan untuk mengarahkan obat ke dinding dalam pipi bayi dan bukan ke pangkal tenggorokan sehingga bayi tidak tersedak.
  2. Jenis obat supositoria. Jenis obat ini biasanya diberikan pada bayi melalui anus. Caranya masukkan obat yang ujungnya berbentuk seperti peluru ke lubang anus, lalu rapatkan kedua belah pantat bayi selama beberapa saat agar obat tidak terdorong keluar lagi.
  3. Jenis obat tetes. Obat ini biasanya diberikan sebagai obat tetes mata, obat telinga atau obat untuk mengatasi masalah di hidung.

Tak ada salahnya jika orangtua meminta saran dari apoteker atau dokter mengenai obat-obatan yang bisa dibeli bebas tanpa resep dokter. Selain itu pastikan juga bahwa obat tersebut sesuai dengan usia anak, menyimpannya di luar jangkauan anak-anak serta dosis yang diberikan tidak melebihi dosis harian. Ketahui obat-obat apa saja yang bisa dikonsumsi, yaitu:
Obat Kegunaan Cara pakai
Parasetamol Demam dan nyeri Oral (mulut) dan anus (supositoria)
Ibuprofen Dema, nyeri dan peradangan Oral (mulut)
Obat batuk Berbagai tipe batuk (kering, berdahak dan lainnya) Oral (mulut)
Antihistamin Reaksi alergi akut, alergi serbuk sari Oral
Cairan rehidrasi Gastroenteritis (peradangan organ perut dan usus) akut dan penyakit dengan risiko dehidrasi Dicampur dengan air (oralit) untuk diminum
Tetes hidung salin Melapangkan hidung yang tersumbat Nasal (lewat hidung)
Gaviscon bayi Mengobati refluks gastroesofageal (naiknya asam lambung ke tenggorokan) Dicampur dengan susu
Laktulosa Sembelit ringan Oral
Senna Sembelit sedang Oral
Krim steroid Eksim yang meradang Dioleskan pada kulit
Emolien Kulit kering dan eksim Dioleskan pada kulit
Gel gigi Gusi nyeri Dioleskan pada gusi
Lotion telur kutu Kutu rambut Digunakan pada kulit kepala
Obat cacing Untuk cacing kremi Bentuk tablet atau sirup

Hal terpenting yang harus dipahami oleh orangtua adalah jangan pernah memberikan aspirin pada anak di bawah usia 16 tahun kecuali diresepkan oleh dokter anak. Hal ini karena aspirin dihubungkan dengan penyakit langka yang berpotensi mematikan dan disebut dengan sindrom Reye.

sumber : detikhealth.com

Tidak ada komentar: