Kamis, 21 Juni 2012

Makanan yang Sehatkan Mata

Melalui organ bernama mata, kita menatap dunia. Lewat mata pula, perasaan seseorang bisa diterka. Seperti organ tubuh lainnya, mata sungguh anugerah ajaib. Namun, kadang-kadang kita lena menjaga sepasang bola mata kita. Kita sering memaksanya menatap layar komputer berlama-lama. Kita juga sering lupa mengatur pola makan kita untuk membantu kinerja mata.
Ada banyak makanan disekitar kita yang dapat membantu merawat kesehatan mata. Harga untuk menikmatinya juga relatif terjangkau. Malah, ada beberapa jenis sayuran yang bisa kita tanam dihalaman rumah. Jadi, untuk mengusahakan kesehatan tak perlu dimulai dengan berpikir yang mahal-mahal.
Makanan yang menyehatkan mata dimulai dengan telur. Dalam pengujian, telur didapati menyimpan banyak asam amino, belerang, lesitin, sistein, dan lutein yang melindungi mata dan lensanya dari ancaman katarak.
Selanjutnya ikan. Penghuni air ini memiliki kadar DHA yang tinggi. DHA merupakan zat yang mendukung struktur pada membran sel. Mengkonsumsi ikan amat disarankan untuk orang yang mengalami mata kering atau degenerasi makula. Jenis ikan yang kaya kandungan DHA antaralain tuna, cod, salmon, sarden dan makarel.
Makanan berikutnya yang baik untuk mata berasal dari keluarga buah. Anggur dan Blueberry adalah contohnya. Kedua buah itu menawarkan zat anthocyanin yang diyakini dapat memperkuat pandangan mata di malam hari.
Dari kelompok sayur-mayur wortel menjadi yang paling populer untuk mendukung kejernihan mata. Wortel kaya kandungan beta-karoten yang diubah menjadi vitamin A dalam tubuh manusia. Beta-karoten juga berperan sebagai antioksidan untuk melawan beberapa jenis kanker.
Sumbangan zat yang menyehatkan mata juga diberikan oleh bawang putih dan bawang merah. Bahan bumbu dapur ini mempunyai kandungan sulfur yang tinggi. Sulfur digunakan untuk memproduksi glutation alami, antioksidan yang penting untuk lensa mata.
Tanaman hijau yang biasa tumbuh dihalaman rumah dan bermanfaat bagi mata adalah bayam dan kangkung. Sayuran ini menyediakan unsur karotenoid, lutein, dan zeaxathin. Pigmen kuning lutein membantu melindungi makula dari cahaya biru dan sengatan sinar matahari.

Selasa, 12 Juni 2012

Makanan yang Bisa Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem kekebalan berfungsi melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Jika ingin memiliki sistem kekebalan yang kuat, sebaiknya jangan terlalu sering mengonsumsi nutrisi dan makanan berikut ini.

Beberapa faktor memang bisa menghambat dan menurunkan sistem kekebalan tubuh seperti stres, kurang tidur, merokok, kebiasaan makan dan olahraga yang buruk serta kondisi medis lainnya. Dan anak-anak serta orang yang sudah tua diketahui memiliki kekebalan tubuh yang lebih rendah.

Meski begitu beberapa kandungan dalam makanan diketahui bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh seperti dikutip dari Livestrong, Senin (4/7/2011) yaitu:

1. Daging merah
Makanan ini merupakan sumber utama dari lemak jenuh yang jika dikonsumsi secara berlebihan bisa meningkatkan risiko kolesterol tinggi, diabetes tipe 2 dan bentuk penyakit lain akibat kekebalan tubuh yang menurun.

Para ahli dari Cleveland Clinic menyarankan masyarakat untuk mengurangi atau menghindari sumber lemak jenuh (hot dog, sosis babi, salami, daging goreng, iga) dan daging merah.

2. Margarin dan mentega
Margarin mengandung lemak trans yang bisa merusak kesehatan jantung serta sistem kekebalan tubuh. Dr David Katz direktur Yale Prevention Research Center di Connecticut menuturkan lemak trans berkontribusi terhadap peradangan.

Hal ini membuat sistem kekebalan tidak bisa memberikan perlindungan yang tepat dan baik bagi tubuh. Untuk itu gantilah mentega dan margarin dengan minyak nabati seperti minyak zaitun dan kanola untuk memperkuat sistem imun.

3. Produk susu tinggi lemak
Produk susu yang memiliki kadar lemak tinggi merupakan sumber tambahan untuk lemak jenuh. Cleveland Clinic menyarankan untuk memilih susu, yogurt, keju atau makanan lain yang rendah lemak agar bisa memberikan manfaat bagi sistem kekebalan tubuh.

4. Konsumsi gula berlebih
Mengonsumsi gula berlebih hingga 8 sendok makan per hari bisa mengurangi kemampuan sel darah putih untuk menghancurkan kuman sebesar 40 persen. Efek ini sudah mulai terasa sejak 30 menit dari saat tertelan hingga 5 jam ke depan. Asupan gula ini bisa berasal dari permen, seral warna warni, sirup, selai, jeli, kue dan bisku

Kamis, 07 Juni 2012

4 Makanan Sumber Kolesterol Baik

Persepsi buruk sering kali terlintas ketika kita mendengar kata Lemak. Lemak tidak selamanya buruk bagi tubuh. Karena bagaimanapun juga, konsumsi lemak tetap dibutuhkan sebagai sumber energi. Jenis lemak dalam makanan seperti lemak trans, minyak terhidrogenasi, lemak jenuh dan beberapa minyak tropis, dapat menyebabkan ketidak seimbangan, peradangan kronis, dan penyakit. Inilah jenis lemak yang harus dihindari.
Sedangkan minyak zaitun, kacang, biji-bijian dan biji minyak, minyak nabati yang belum diproses dan minyak non terhidrogenasi adalah pilihan lemak terbaik yang harus anda konsumsi setiap hari. Berikut ini adalah sumber makanan yang bisa meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh anda :


1. Alpukat
Alpukat adalah buah yang memiliki kandungan tinggi lemak. Tetapi anda tidak perlu khawatir, karena selain daging buahnya yang gurih, alpukat memiliki kandungan lemak baik (HDL). Kandungan lutein pada alpukat berkhasiat untuk membantu meningkatkan kualitas kesehatan mata dan kandungan klorofilnya merupakan sumber antioksidan.

2. Minyak kelapa murni
Minyak kelapa dapat menjadi pilihan terbaik seagai menu makanan penutup yang sehat. Meski kegunaan minyak kelapa masih terus dipelajari, tapi manfaatnya telah diakui ampuh sebagai anti-bakteri kaya akan vitamin K dan E dan zat besi. Beberapa riset bahkan mengindikasikan minyak kelapa dapat membantu menejemen berat badan karena mengurangi stres pada sistem endokrin.

3. Ikan
Beberapa jenis ikan mengandung lemak yang sangat baik bagi kesehatan. Salmon, sarden, herring, makarel dan tuna adalah jenis ikan yang amengandung asam lemak omega-3. Lemak pada ikan sangat dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan, perkembangan fungsi otak, dan mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler. Asam lemak omega-3 juga dapat ditemukan pada tumbuhan laut seperti krill, alga, beberapa tanaman dan minyak kacang. Asam lemak omega-3 dapat membantu mengurangi kolesterol jahat (LDL), meningkatkan kolesterol baik (HDL), menguarangi resiko penyaakit jantung, kanker dan diabetes tipe 2.
EPA (asam eicosapentaenoic) dan DHA (asam docosahexaenoic) adalah tipe asam lemak omega-3 yang banyak ditemukan  dalam minyak ikan untuk mengurangi resiko irama jantung abnormal yang mengakibatkan kematian mendadak dan penyakit jantung, menurut studi di University of Maryland Medical Center.

 4. Kacang-kacangan atau polong-polongan
Kacang-kacangan merupakan sumber nutrisi yang melindungi kesehatan anda. Orang yang makan kacang secara teratur beresiko lebih rendah untuk meninggal akibat serangan jantung dan stroke ketimbang mereka yang makan sedikit, menurut studi di Harvard School of Public Health. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) bahkan mengklaim "makan makanan yang cukup satu ons kacang setiap hari dapat mengurangi resiko penyakit jantung".
Kebanyakan jenis kacang-kacangan mengandung tingkat kolesterol jahat (LDL) yang rendah dan mampu meningkatkan kolesterol baik. Kenari misalnya, mengandunga asam lemak omega-3 yang melindungi diri anda dari ritme jantung abnormal yang mematikan dan pembekuan darah. Beberapa contoh jenis kacang yang mengandung omega-3 adalah kacang tanah, kacang merah, almond dan kenari.

Selasa, 05 Juni 2012

Agar Anak Mau Sayuran

Sayuran hijau seringkali jadi "musuh" anak-anak. Padahal tak terhitung banyaknya gizi, vitamin, mineral dan serat didalamnya. Karena manfaatnya itulah dilakukan penelitian tentang bagaimana caranya agar anak-anak mau mengkonsumsi sayur. Penelitian terbaru dari Pennsylvania State University menambahkan potongan sayuran seperti brokoli, zucchini, bayam dan sayuran hijau lainnya ke dalam makanan anak-anak. Hasilnya adalah mereka tidak menyadarinya. Mereka malah dengan asyiknya menyantap menu makananya. Penelitian yang dilakukan selama 3 minggu pada 40 anak berusia 3-5 tahun ini menemukan bahwa sayuran yang dicampur atau diblender ke dalam makanan anak-anak tidak pernah mereka tolak. Menurut peneliti salah satu alasannya adalah karena anak-anak itu tak menyadari kehadiran sayuran dalam makanan mereka. Ide ini bisa Anda coba dirumah.

Selasa, 08 Mei 2012

Diare pada Bayi dan Anak

Diare merupakan penyakit yang lazim ditemui pada bayi maupun anak-anak. Menurut WHO, diare merupakan buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam satu hari, dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. Terkadang orang tua kerap bertanya-tanya apakah bayinya mengalami diare. Pada anak-anak, konsistensi tinja lebih diperhatikan daripada frekuensi BAB, hal ini dikarenakan frekuensi BAB pada bayi lebih sering dibandingkan orang dewasa, bisa sampai lima kali dalam sehari. Frekuensi BAB yang sering pada anak belum tentu dikatakan diare apabila konsistensi tinjanya seperti hari-hari pada umumnya. Seorang ibu dapat mengetahui kapan anaknya terkena diare, dan bergantung pada situasi anak.

Diare dapat menyebabkan seseorang kekurangan cairan. Penyebab diare bermacam-macam, diantaranya infeksi (bakteri maupun virus) maupun alergi makanan (khususnya susu atau laktosa). Diare pada anak harus segera ditangani karena bila tidak segera ditangani, diare dapat menyebabkan tubuh dehidrasi yang bisa berakibat fatal.

Penyebab Diare pada Bayi & Anak

 
Seperti yang telah disebutkan di atas, banyak hal yang dapat menyebabkan diare. Bila bayi maupun anak anda diare, bisa saja dikarenakan adanya parasit, infeksi bakteri maupun virus, antibiotik, atau makanan.
  • Infeksi virus

  • Virus yang paling banyak menimbulkan diare adalah rotavirus. Menurut WHO, rotavirus turut berkontribusi sebesar 15-25% diare pada anak usia 6-24 bulan.
  • Infeksi Bakteri

  • Bakteri seperti Shigella, Vibrio cholera, Salmonella (non thypoid), Campylobacter jejuni maupun Escherichia coli bisa saja merupakan penyebab diare pada buah hati anda. Anak anda kemungkinan mengalami diare akibat infeksi bakteri jika diare yang dialaminya sangat hebat, diikuti dengan kejang, terdapat darah di tinjanya, serta demam.
  • Parasit

  • Infeksi akibat parasit juga dapat menyebabkan diare. Penyakit giardiasis misalnya. Penyakit ini disebabkan parasit mikroskopik yang hidup dalam usus. Gejala giardiasis diantaranya adalah banyak gas, tinja yang sangat banyak dan berbau busuk, perut kembung, serta diare.
  • Antibiotik

  • Jika anak atau bayi anda mengalami diare selama pemakaian antibiotik, mungkin hal ini berhubungan dengan pengobatan yang sedang dijalaninya. Antibiotik bisa saja membunuh bakteri baik dalam usus selama pengobatan. Konsultasikan pada dokter mengenai hal ini. Namun, jangan hentikan pengobatan pada anak anda sampai dokter memberikan persetujuan.
  • Makanan dan Minuman

  • Terlalu banyak jus (terutama jus buah yang mengandung sorbitol dan kandungan fruksosa yang tinggi) atau terlalu banyak minuman manis dapat membuat perut bayi “kaget” dan menyebabkan diare.
  • Alergi Makanan

  • Alergi makanan merupakan reaksi sistem imun tubuh terhadap makanan yang masuk. Alergi makanan pada bayi biasa terjadi pada bayi yang mulai mengenal makanan pendamping ASI. Protein susu merupakan alergen (penyebab alergi) yang paling umum dijumpai pada bayi. Selain protein susu, alergen yang umum dijumpai adalah telur, kedelai, gandum, kacang, ikan, dan kerang-kerangan. Konsultasikan pada dokter jika anda mencurigai ananda memiliki alergi makanan. Alergi makanan dapat menyebabkan berbagai reaksi (salah satunya adalah diare) dalam waktu singkat maupun setelah beberapa jam.
  • Intoleransi Makanan

  • Berbeda dengan alergi makanan, intoleransi makanan tidak dipengaruhi oleh sistem imun. Contoh intoleransi makanan adalah intoleransi laktosa (sangat jarang ditemukan pada bayi). Bayi yang mengalami intoleransi laktosa, artinya bayi tersebut tidak cukup memproduksi laktase, suatu enzim yang dibutuhkan untuk mencerna laktosa (yaitu gula dalam susu sapi dan produk susu lainnya). Gejala seperti diare, perut kembung, dan banyak gas bisa terjadi bila laktosa tidak terurai. Gejala biasanya muncul sekitar satu atau dua jam setelah mengkonsumsi produk susu.
Cegah Diare Sekarang !
 
Diare mudah dicegah antara lain dengan cara:

  • Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting yaitu sebelum makan, setelah buang air besar, sebelum memegang bayi, setelah membersihkan anak dari BAB, dan sebelum menyiapkan makanan
  • Makanan Sehat
    Makanan dapat terkontaminasi oleh penyebab diare pada tahap produksi dan persiapan, dan penyimpanan. Masaklah makanan dengan benar, pisahkan makanan yang telah dimasak dan yang belum dimasak, pisakan pula makanan yang telah dicuci bersih dan yang belum dicuci, dan jaga makanan dari serangga seperti lalat.
  • Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau proses klorinasi
  • Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain)
  • Buang air besar dan air kecil pada tempatnya
Penanganan Pertama pada Diare Bayi & Anak

  • Makan dan Minum
    Untuk bayi dan balita yang masih diberi ASI, teruskan minum ASI (Air Susu Ibu). Bagi anak yang sudah tidak minum ASI, makan dan minum seperti biasa untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang
  • Garam Oralit
    Berikan oralit untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. Perlu diperhatikan bagi orang tua mengenai cara pemberian oralit yang benar. Caranya adalah minum segelas oralit sedikit demi sedikit, dua sampai tiga teguk, kemudian berhenti selama tiga menit. Hal ini harus diulang terus menerus sampai satu gelas oralit habis. Minum oralit satu gelas sekaligus dapat memicu muntah dan buang air besar.
  • Segera periksakan anak ke dokter bila diare lebih dari 12 jam atau bila bayi anda tidak mengompol dalam waktu 8 jam, suhu badan lebih dari 39°C, terdapat darah dalam tinjanya, mulutnya kering atau menangis tanpa air mata, dan luar biasa mengantuk atau tidak ada respon. sumber: medicastore.com

5 Makanan Super untuk Anak

Anak-anak memerlukan makanan yang bergizi dan memiliki asupan zat-zat yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang. Menu makanan anak sehari-hari harus mengandung lemak esensial, vitamin, mineral, protein tanpa lemak, dan zat besi.

Berikut 5 makanan super yang dapat membantu Anda mencukupi kebutuhan nutrisi anak seperti dikutip dari thedailymeal, Senin (16 April 2012) antara lain:

1. Bluberi
Bluberi dapat dimakan sebagai pencuci mulut setelah makan dan dapat juga dimakan sebagai snack sekalipun sedang dalam perjalanan. Buah ini mengandung banyak antioksidan yang baik untuk menangkal kanker dan penyakit lainnya.Rasa bluberi yang enak akan disukai oleh anak-anak Anda.

2. Ubi Jalar
Ubi jalar adalah umbi-umbian serbaguna yang dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan. Ubi jalar juga mengandung serat dengan beta karoten, vitamin E, vitamin B6, kalium, dan zat besi.

3. Selai Kacang
Kebanyakan anak-anak yang tidak alergi dengan kacang menyukai rasa selai kacang dalam roti mereka.Tetapi sebagian besar selai kacang yang dijual di pasaran menggunakan proses hidrogenasi minyak yang kurang baik. Oleh karenanya, Anda harus mencari selai kacang yang alami seperti yang terbuat dari kacang almond, mete dan kedelai yang kaya protein.

4. Alpukat
Alpukat adalah sumber "lemak baik" yang disebut lemak tak jenuh tunggal. Sebagian besar lemak tak jenuh ditemukan pada ikan dan kacang.Lemak tak jenuh tunggal tersebut baik untuk perkembangan pertumbuhan yang tepat. Sehingga alpukat menjadi makanan yang sangat sempurna untuk anak-anak.

5. Brokoli
Mungkin agak susah untuk memberikan brokoli sebagai menu makanan anak Anda. Anda dapat mencampurkan brokoli ke dalam makanan yang disukai anak, agar anak Anda terbiasa dan akrab dengan rasanya.Brokoli mengandung banyak vitamin dan mineral yang dapat mencegah kerusakan sel dan membantu mempertajam penglihatan anak-anak Anda.

sumber: detikhealth.com

Selasa, 07 Februari 2012

The 20 Best Snacks for Kids

Cheese
The protein in this kid-friendly snack keeps energy levels high until dinnertime. We like to stick salt-free pretzel sticks into cubes of low-fat cheese to make "satellite snacks," but you can also make cheese more interesting to kids by cutting it into fun shapes with a cookie cutter and making kabobs with your favorite fruit.
Peanut Butter
This versatile childhood favorite has plenty of protein and fiber. For a change, try making silly PB&J sandwiches with toasted mini waffles or rice cakes instead of bread, or try it with yogurt and raspberries in a yummy frozen treat that's super fun to eat.
Healthier Baked Goods
Your child will never guess you're sneaking fruits or vegetables into her diet when you bake them into yummy muffins or breads. Banana bread, zucchini muffins, and carrot bars are a few of our favorites for kids. Our tasty Yam and Jam Muffins contain beta-carotene and potassium from the sweet potatoes, but only you will know.
Whole Grain Cereal
With vitamins, calcium, and fiber, a bowl of enriched whole grain cereal with milk and fruit is a power-packed snack or healthy start to the day. For a fun and flavorful twist, try our cute clusters with yogurt-covered cereal and dried strawberries.
Quesadillas
You can mix anything with a calcium-rich cheese quesadilla: chopped vegetables, leftover cooked chicken, or even shrimp. Try our Bean and Cheese Quesadillas, which are easy to make and fun for kids to hold. Don't forget to buy a chunky veggie salsa -- with the folate in the corn, the lycopene in the tomatoes, and the fiber in the beans, this snack packs a nutritional punch.
Yogurt
Low-fat yogurt is an excellent source of calcium, and children love it dressed up. To add taste and nutritional value, whip up a yogurt parfait with berries and granola or make a homemade fruity yogurt pop that beats sugary store-bought frozen treats any day.
Eggs
One egg provides a 4-year-old with almost one-third of her protein requirements for the day. Keep a bunch of hard-boiled eggs in the fridge (they last for seven days), or scramble an egg and roll it up in a flour tortilla. Another great idea: our easy breakfast pita that can be made the night before for an on-the-go meal.
Sweet Potatoes
Sweet spuds are some of the most nutritious vegetables around: They're packed with vitamin A and are good sources of B6, C, and folate. These simple, delicious chips are great alternatives to the greasy, store-bought variety.
Hummus
Made from pureed chickpeas, hummus is an excellent dip for kids. It has an appealing nutty flavor, is thick enough not to be messy, and contains folate, vitamin B6, and iron. Serve hummus with cut-up vegetables or salt-free crackers for dipping, or use it to make a pita bread sandwich.
Noodles
Pasta is a fabulous source of complex carbohydrates. Pick some in your child's favorite shape, and cook up a batch to keep in the refrigerator. At snacktime, microwave a half-cup serving tossed with veggies or cooked chicken and jarred tomato sauce. Our easy protein- and fiber-rich penne has only four ingredients and is done in 20 minutes.
Pears
Rich in fiber and available year-round, pears come in many delicious varieties. Serve up equally nutritious canned pears with a small bowl of low-fat cottage cheese or pack a juicy whole pear in your child's lunch box. For an after-school snack, our Pear Pinwheels are perfect picks with three easy ingredients.
Smoothies
Kids go crazy over these delicious sippable treats, and they're packed with nutrients. Use nonfat vanilla yogurt, 100 percent orange juice, and a banana as the smoothie's base, then experiment with a combination of cut-up fresh or frozen fruit. It's a great way to sneak two or three servings of fruit and fiber into your child's diet.
Snack Mix
Toss together a healthy combo of nuts, pretzels, whole grain cereal, banana chips, and popcorn for a handy, portable snack. Nuts contain must-have minerals such as magnesium, iron, and zinc. Try our kid-friendly Nutty Popcorn and Fruit Mix, or make up one of your own yummy combinations!
Low-Fat Ham
It tastes just as good as regular ham, but the low-fat version is much healthier and a great way to boost your child's protein intake. Roll up a slice on its own or with a piece of cheese, make mini crustless ham sandwiches, or try our Ham and Cheese Crepes with diced ham, melty cheese, and tomatoes baked inside.
Raisins
Raisins have a lot of good things going for them such as fiber, potassium, and vitamins. Even if your picky eaters aren't going for a handful of raisins out of the box, we have a super yummy raisin snack they won't be able to pass up. Kids will love to dip and swirl apple wedges or carrot sticks for a healthy and delicious scoop of creamy covered raisins.
Apples
Apples are the go-to healthy fruit, but if you're feeling the boring apple blues and want to switch up your applesauce routine, try this delicious Instant Apple Crisp to get the vitamin C and fiber you've come to count on from apples. For an added treat, sprinkle with fresh blueberries and a dollop of low-fat vanilla yogurt.
Whole Grain Waffles
For a fun alternative to peanut butter and jelly, try whole grain waffles for a boost of iron and vitamins B6, B12, and A. These cool, kid-approved waffle sticks topped with reduced-fat cream cheese and a fruit jelly are a refreshing change for snacktime.
Strawberries
If you feel like all your kids eat are bananas and apples, try introducing vitamin C-packed fresh strawberries to their diet. For a perfect snack when you're short on time, try this vitamin- and protein-rich snack with only three ingredients. To add an extra-healthy option, choose whole wheat crepes.
Oatmeal
What kid doesn't love cookies for snacktime? Instead of buying the high-sugar, high-fat varieties from the store, bake up a batch of our low-fat Oatmeal Cookies and feel better about serving cookies and milk. The best part is you can add in whatever you want -- try raisins, cranberries, dried apricots, or nuts to boost the nutritional value and taste.
Tomatoes
Your kids will love this fruity combination of tomatoes, cantaloupe, apples, and a hint of lime. If you want to tone down the heat, use just one seeded jalapeno or none at all. Packed with lycopene from the tomato, vitamins A and C from the melon, and fiber from the apple, this healthy and delicious snack is a big winner.

sumber: parents.com